PERENCANAAN
MEMBANGUN INDUSTRI PAKAN AYAM BROILER DENGAN MENGGUNAKAN BUNGKIL INTI SAWIT
(BIS) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PAKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan faktor
penting dan strategis dalam meningkatkan produksi dan produktivitas ternak,
sehingga perlu dijaga agar ketersediaan dan mutu pakan yang beredar terjamin.
Untuk mendukung hal tersebut perlu dilakukan optimalisasi pemanfaatan bahan
pakan lokal, pengembangan pabrik pakan/unit pengolah pakan, serta menjaga
keamanan dan kualitas pakan. Keamanan pakan bertujuan untuk menjaga
ketersediaan pakan yang baik. Pakan
yang baik dan
berkualitas harus memenuhi
SNI (Standar Nasional Indonesia) dan Standard
Internasional (Codex
Alimentarius Commision).
Pabrik pakan bertujuan
untuk memproduksi pakan dengan kualitas baik agar dengan mudah diterima oleh
peternak yang membutuhkan. Mutu Pakan adalah kesesuaian pakan terhadap
dipenuhinya persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Persyaratan
Teknis Minimal (PTM) yang ditetapkan. Tanggung jawab pabrik pakan adalah
menjaga mutu dan kualitas produknya. Setiap Pabrik pakan memiliki keunggulan
masing-masing, sehinggadalam sistem pemasaran memerlukan trik agar pakan yang
diproduksi dapat di distribusikan.
BAB
II
BUSINESS
PLAN
2.1.Deskripsi
Perusahaan
Broiler Feed with BIS
merupakan suatu rencana perusahaan yang akan memproduksi pakan jadi untuk ayam.
Bahan pakan tambahan yang digunakan dalam pembuatan pakan mengandung Bungkil
Inti Sawit (BIS), sedangkan bahan utamnya adalah jagung. Penambahan limbah agroindustri
ini belum banyak digunakan sebagai pakan unggas dikarenakan mengandung serat
kasar yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan pakan ini akan menggunakan BIS
dengan melakukan pengolahan melalui fermentasi. Tujuan dari dilakukan
fermentasi ini adalah untuk meningkatkan kecernaan protein.
2.1.1.
Visi
dan Misi
a. Visi
Memanfaatkan pakan lokal dan limbah agroindustri sebagai
pakan ayam untuk memperoleh hasil
produktivitas optimal. Melakukan pengolahan BIS agar dapat diterima oleh sistem
pencernaan unggas dan meningkatkan konsumsi pakan.
b. Misi
Untuk
mencapai produktivitas yang optimal tersebut, maka diperlukan misi-misi
pendukung terwujudnya visi, yaitu :
-
Melakukan pemilihan bahan baku
pakan secara baik dan benar, baik secara
fisik maupun kimia.
-
Melakukan pengolahan BIS dengan proses
fermentasi melalui metode yang sesuai.
-
Menjaga kebersihan ataupun keamanan
bahan baku dan pakan.
-
Memperkenalkan kepada konsumen tentang
BIS dan keunggulannya.
-
Mengetahui pasar, sasaran, distribusi
dan harga.
-
Kemudahan memperoleh informasi
perusahaan.
2.1.2.
Analisis
Situasi
Bungkil Inti Sawit
(BIS) merupakan salah satu limbah agroindustri yang banyak tersedia dari proses pengolahan minyak sawit. Pemanfaatan BIS masih belum
banyak digunakan. Limbah agroindustri ini memiliki kandungan serat kasar yang
tinggi, sehingga dalam penggunaannya
hanya dalam jumlah sedikit atau dilakukan
pengolahan, misalnya dengan melakukan fermentasi menggunakan
mikroorganisme.
Ketersediaan BIS cukup
banyak di Indonesia. Menggunakan bahan pakan lokal dapat meminimalkan impor
pakan, sehingga dapat menekan keuangan. Selain kualitas pakan, kandungan gizi
suatu bahan sangat diperlukan dalam membuat formula pakan, sesuai dengan
kebutuhan ternak sehingga perlu diperhatikan jumlahnya.
2.1.3.
Gambaran
Produk
Memiliki tambahan bahan
pakan berupa BIS untuk meningkatkan jumlah konsumsi dan kecernaan protein ayam.
Pengolahan BIS dialakukan dengan
fermentasi terlebih dahulu sebelum ditambahkan. Kandungan protein dan serat
kasar yang terdapat dalam BIS sangat tinggi. Oleh karena itu, BIS difermentasi
terlebih dahulu. Bahan baku BIS
digunakan sebagai asupan protein bagi ternak ayam.
2.1.4.
Lingkungan
Tempat Produksi
Produksi pengolahan
bahan pakan menjadi pakan jadi dilakukan sepenuhnya dil ingkungan pabrik, hal
ini dikarenakan untuk mempermudah mengecekan (kontrol) mutu dan kualitas serta menjaga keamanan
bahan pakan dan pakan jadi.
2.1.5.
Pembentukan
Struktur Organisasi Perusahaan
Berdirinya suatu pabrik
pakan harus diiringi dengan kepemimpinan. Pembentukan struktur organisani
bertujuan untuk mempermudah segala proses yang terjadi dalam perusahaan,
memiliki penanggung jawab, lebih terkoordinasi, dan mudah memperoleh data dan
informasi. Struktur organisasi dibentuk sesuai dengan latar belakang karyawan
agar dapat dijalankan dengan baik.
2.1.6.
Resiko
Resiko yang akan
dihadapi adalah adanya fluktuasi harga bahan baku yang akan mempengaruhi
produksi dan harga jual pakan. Modal untuk bahan baku bertambah, biaya produksi
meningkat, produksi pakan dapat menurun atau tetap dan hal ini akan menyebabkan
harga jual produk naik dan ini dapat menjadi ancaman bagi besar kecilnya
penjualan. Kepercayaan peternak yang akan menjadi konsumen juga tidak mudah,
biasanya peternak akan memilih produk pakan yang sudah biasa mereka gunakan
dari satu merek tertentu.
2.2.Produksi
2.1.
Bahan
dan Alat Produksi
a.
Bangunan Pabrik
Suatu pabrik pakan yang akan dibangun,
diawali dengan menyediakan lahan sebagai tempat berdirinya pabrik. Pabrik yang
akan dibuat disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dilakukan. Ketersediaan
lahan atau tempat pabrik pakan diusahkan berada pada tempat strategis agar
mempermudah akses.
b.
Bahan Baku
Manajemen ketersediaan bahan baku untuk
produksi pakan. Bahan baku yang digunakan dalam produksi diperoleh dari pemasok
dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Pemilihan bahan baku
didasarkan pada kebutuhan nutrisi ayam. Oleh karena itu, membutuhkan
pertimbangan dan analisa bahan pakan untuk memperoleh bahan baku yang
berkualitas.
c.
Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan dan disesuikan dengan ilmu atau keahlian yang dimiliki.
2.2.Proses
Produksi
a.
Pemilihan
bahan baku pakan
Bahan baku yang
digunakan dipilih sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan
dan di sesuaikan dengan SNI.
Bahan pakan yang telah diseleksi, kemudian diamankan untuk menjaga kualitas bahan. Pengolahan bahan pakan dilakukan dengan bantuan mesin agar mempercepat proses pembuatan pakan.
Bahan pakan yang telah diseleksi, kemudian diamankan untuk menjaga kualitas bahan. Pengolahan bahan pakan dilakukan dengan bantuan mesin agar mempercepat proses pembuatan pakan.
BIS yang digunakan dilakukan fermentasi
dengan prosedur sebagai berikut :
-
Bungkil inti sawit ditambah air sebanyak
600 ml per kg BIS, kemudian ditiriskan,
agar tidak terlalu basah. Bahan
yang telah ditiriskan, dikukus dan dibiarkan sampai uap
air keluar dan ditutup, kemudian dibiarkan selama 30 menit. Proses selanjutnya
didinginkan hingga suhunya ± 70oC dan diaduk bersama campuran
mineral.
-
Setelah itu dicampur dengan kapang Aspergillus niger sebanyak 6-10 g
per kilogram bahan,
diaduk sampai merata dan dimasukkan ke dalam loyang plastik
(tray). Selanjutnya difermentasi pada
suhu 30oC selama
3 hari, kemudian dilakukan
proses enzimatis selama
2 hari dengan cara
dipadatkan dalam kantong
plastik dengan kondisi hampa
udara. Pada proses
enzimatis dipergunakan suhu ruang dan 40oC. Tahap selanjutnya
adalah pengeringan dalam
oven pada suhu
60°C selama lebih kurang 2 hari.
b.
Uji
Kualitas Pakan
Ransum tersusun dari kumpulan bahan baku yang
diformulasikan secara khusus sehingga memiliki kandungan nutrisi yang sesuai
dengan kebutuhan. Kualitas ransum sangat ditentukan dari kualitas bahan baku
yang digunakan. Namun saat ini kualitas bahan baku sulit dipertahankan karena
iklim sudah tidak stabil lagi akibat adanya pemanasan global. Selain itu
perbedaan supplier juga akan mempengaruhi keragaman kualitas bahan baku.
Melihat kondisi tersebut perlu sekiranya kita melakukan suatu uji yang terdiri
dari uji fisik, mikroskopik maupun kimia agar bahan baku dan ransum tetap
berkualitas.
Dari pengujian bahan baku, terutama uji kimia, kita bisa
mendapatkan data real kandungan nutrisi yang dapat digunakan sebagai dasar
formulasi ransum. Dan pengujian ransum jadi dapat difungsikan untuk memastikan
kembali ransum yang dibuat apakah sudah sama dengan formula awal. Hal ini perlu
dilakukan karena terkait alur proses pembuatan ransum yang panjang terutama
saat penimbangan dan pencampuran yang sangat memungkinkan terjadinya penurunan
kualitas.
Terdapat perbedaan parameter yang diukur dalam pengujian
kualitas fisik, mikroskopik dan kimia. Namun ketiganya mempunyai hubungan yang
erat. Misalnya jika kualitas fisik dan mikroskopik tidak bagus maka kemungkinan
besar kualitas kimianya juga kurang bagus.
1. Uji fisik
Uji fisik dilakukan dengan melihat penampakan yang bisa
diukur dengan panca indra, seperti berat jenis, ukuran partikel (partikel size),
biji pecah, biji jamur, benda asing, kutu, bau, warna dan rasa.
·
Berat jenis (BJ)
Adalah mengukur berat sampel dibagi dengan volume sampel,
satuannya g/l. Langkah pengujiannya dengan mengambil sampel, selanjutnya
dimasukkan dalam tabung ukur 1 l lalu ditimbang untuk mengetahui beratnya.
·
Kontaminasi
Adalah bahan yang tidak diharapkan ada dalam bahan baku
atau ransum. Adanya bahan kontaminan ini akan mengakibatkan adanya nilai
nutrisi semu, seperti halnya penambahan urea pada tepung ikan atau kontaminasi
tepung bulu pada meat bone meal (MBM) atau poultry meat meal
(PMM). Penambahan urea maupun tepung bulu akan meningkatkan nilai protein
kasar, namun urea tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh ayam, bahkan beracun
sedangkan protein kasar dari tepung bulu meskipun kadarnya tinggi namun
kecernaannya rendah.
Selain urea dan tepung bulu, penambahan bahan kontaminan
juga bisa meningkatkan berat (massa), biasanya dengan menambahkan
kerikil. Salah satu cara mendeteksinya bisa dilakukan uji BJ. Selain itu,
kontaminasi biji pecah, biji berjamur, kutu, kotoran (benang, tumpi, janggel,
dll) juga sering terjadi. Sieve shaker, suatu alat bantu yang bisa
digunakan untuk mendeteksi adanya bahan kontaminan, seperti pecahan biji
jagung. Alat ini bekerja dengan memisahkan ukuran sampel melalui beberapa screen
dengan ukuran berbeda (semakin ke bawah semakin kecil). Hasil perhitungan
jumlah bahan kontaminan kemudian dibandingkan dengan standar. Menurut SNI
(1998), jumlah biji pecah dalam jagung maksimal 2%. Sieve shaker
berfungsi memisahkan partikel pada sampel biji-bijian.
·
Bau
Setiap bahan baku penyusun ransum maupun ransum jadi
mempunyai bau dan warna yang spesifik. Misalnya jagung mempunyai aroma khas
jagung. Bungkil kedelai yang bagus mempunyai ciri-ciri fisik bau segar khas
kedelai.
·
Warna
Setiap bahan baku penyusun ransum maupun ransum jadi
mempunyai warna yang spesifik. Warna mempengaruhi kandungan nutrisi suatu bahan
baku. Misalnya jagung warna kuning keputihan kandungan karotenoidnya lebih
rendah dibanding dengan jagung kuning orange. Berbeda dengan bungkil kacang
kedelai, warna yang terlalu cerah keputihan mengindikasikan kandungan tripsin
inhibitor tinggi (suatu zat yang menghambat pencernaan protein).
·
Rasa
Sama halnya dengan bau dan warna, uji rasa bisa digunakan
untuk mendeteksi kualitas. Jika rasa tepung ikan sama seperti asinnya masakan,
maka diprediksikan kadar garamnya sekitar 2–3%.
2. Uji mikroskopis
Pengujian dengan mengamati ukuran dan bentuk partikel bahan
menggunakan alat mikroskop. Dalam uji mikroskopis metode TCE (Tetrachorethilene),
mikroskop yang digunakan adalah mikroskop sterio dengan kemampuan perbesaran
8-50 kali dan mikroskop compound dengan perbesaran 4-400 kali. Dengan
menggunakan alat tersebut ciri-ciri fisik bahan baku bisa diketahui lebih
detail, sehingga jika ada kontaminasi bisa terdeteksi. Adanya kontaminasi
tepung bulu pada tepung ikan ditandai dengan adanya serabut tipis.
3. Uji Kimia
Adalah nilai suatu zat yang ada di dalam sampel yang bisa
diketahui dengan adanya suatu reaksi kimia. Kualitas kimia yang minimal harus
di-ketahui oleh pelaku usaha ayam adalah kadar air (KA), protein kasar (PK),
lemak kasar (LK), serat kasar (SK), abu, kalsium (Ca), fosfor (P) dan energi
metabolisme (EM). Hasil analisis ini menentukan formulasi ransum, yaitu
seberapa banyak akan digunakan dalam campuran. Kedelapan parameter nutrisi
tersebut ada yang dibutuhkan ayam dalam jumlah banyak dan ada yang dibutuhkan
dalam jumlah sedikit. Jika ada parameter nutrisi yang tidak seimbang, maka
efeknya akan sangat besar terhadap performa ayam.
·
Kadar Air (KA)
Kadar air menentukan nilai presentase nutrisi yang ada
dalam bahan baku atau ransum jadi. KA yang tinggi akan menurunkan kandungan
nutrisi yang ada dan mempengaruhi tingkat kontaminasi jamur. Selain itu KA juga
mempengaruhi warna, bau dan tekstur.
·
Protein Kasar (PK)
Protein kasar sangat dibutuhkan ayam untuk pertumbuhan dan
produksi, sehingga kandungannya wajib diketahui. Namun jika jumlahnya kelebihan
akan memicu feses basah.
·
Lemak Kasar (LK)
Lemak kasar adalah komponen nutrisi yang dibutuhkan oleh
ayam namun jika kelebihan akan berdampak negatif, seperti penurunan feed
intake. Salah satu fungsi lemak adalah sebagai pelarut vitamin (A,D,E,K)
dan sumber energi.
·
Serat Kasar (LK)
Salah satu fungsi serat yaitu mempengaruhi laju alir pakan
dalam usus sehingga memudahkan proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Meskipun demikian jika kelebihan justru akan menghambat pencernaan dan
penyerapan karena serat kasar tidak dapat dicerna oleh ayam.
·
Abu
Kandungan abu mencerminkan kandungan mineral secara
kuantitatif. Semakin banyak abu maka semakin banyak kandungan mineralnya. Namun
jika jumlahnya kelebihan, proses penyerapan nutrisi akan terganggu dan
menurunkan nafsu makan.
·
Kalsium (Ca) dan
fosfor (P)
Kalsium dan fosfor adalah mineral yang sangat dibutuhkan
ayam. Kekurangan kalsium dan fosfor berakibat pertumbuhan tulang dan kualitas
kerabang telur akan terganggu. Namun jika kelebihan justru akan mengurangi daya
serapnya.
·
Energi metabolisme (P)
Energi metabolisme adalah energi yang dapat digunakan oleh
tubuh ayam. Kelebihan energi akan berdampak terhadap penurunan konsumsi ransum.
Untuk
mendapatkan hasil pengujian yang mewakili kualitas seluruh sampel bahan baku
atau ransum jadi, dibutuhkan sampel yang representatif. Sampel yang
representatif didapatkan dari 10% total bahan baku atau ransum yang ada dan
diambil secara acak di setiap bagian. Misalnya dalam gudang ransum terdapat 100
karung, maka yang diambil sampel adalah 10 karung (total sampel yang didapatkan
± 2 kg dari 10 karung tersebut).
Pengujian
kualitas fisik, mikroskopik dan kimia mempunyai tujuan untuk memastikan bahan
baku atau ransum jadi benar-benar berkualitas. Uji kualitas sebaiknya dilakukan
secara periodik, disetiap kedatangan bahan baku dan ransum maupun saat terjadi
perubahan supplier.
2.3.Pemasaran
Produksi
unggas Indonesia telah dapat memenuhi kebutuhan daging ayam,
dimana produk ini dihasilkan terutama dari usaha ayam ras modern. Biaya pakan
unggas dapat mencapai 70% dari biaya produksi. Ransum unggas disusun dari bahan
baku lokal dan impor dengan menggunakan teknik formulasi pakan dengan biaya
terendah untuk memenuhi kebutuhan gizi unggas. Bahan baku dikelompokkan ke
dalam sumber energi, protein, hasil samping industri pertanian, mineral dan
suplemen gizi. Imbuhan pakan yang terdiri dari antibiotika, enzim, bahan
pengawet dan lain-lain ditambahkan untuk meningkatkan penampilan produksi.
Produksi
pakan di Indonesia hampir mencapai 7 juta ton, yang terdiri dari 85% pakan
unggas sedangkan sisanya untuk pakan ikan, babi dan ternak lainya. Ransum
unggas umumnya menggunakan jagung, bungkil
inti sawit (BIS) dan
bungkil kedelai sebagai bahan utama clan masing-masing dapat mencapai 55 clan 23% dari
total ransum unggas. Kebutuhan bahan baku dapat dihitung dari produksi pakan
dan untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan.
Secara
teknis operasional, kegiatan manajerial untuk pengelolaan pabrik pakan ternak
unggas Skala kecil adalah sebagai berikut:
a.
Melakukan pemesanan sesuai dengan proyeksi produksi
b. Melakukan proses MRP
c. Melakukan MoU dengan para pemasok
d. Memeriksa kandungan air
e. Memeriksa kualitas dankuantitas bahan
f. Mengelola
penyimpanan bahan baku sesuai dengan standar
kualitas.
Manajemen Produksi Proses Skema produksi Pembuatan
layout produk Penerapan konsep Total Quality management Penentuan
kapasitas produksi Penentuan komposisi bahan baku dengan bantuan software pakan
ternak Uji produk secara periodik ke laboratorium untuk mengetahui kadar
nutrisi pakan Pengemasan dan labeling Manajemen Stok Mapping pasar Pengelolaan stok perdasarkan
produksi dan pasar.
Perencanaan
produksi sangat krusial dalam proses teknis selanjutnya, karena secara umum
pekerjaan selanjutnya diotomatisasi menggunakan software dan mesin produksi.
Titik krusial yang sangat berpengaruh pada efesiensi usaha adalah pada proses
pemasaran, proses pembelian bahan baku pakan.
2.3.1. Desain Produk
A.
a. 5 ton per hari
b. Mesin dirakit di Indonesia
c. Maintenance dilakukan oleh SDM setempat
d. Pinja ma n 10 Ta hu n
e. Bunga 16% flat
f. Grace periode 6 bulan
g. Nilai investasi sekitar Rp. 1.977.900.000,-
(pinjaman)
h. Modal kerja untuk 3 bulan produksi sebesar
Rp. 1.582.708.500,- (idealnya modal sendiri)
i. Jadi total kebutuhan dana adalah sebesar
Rp. 3.560.608.500,-
B. Pakan temak ungas (broiler)
a. Starter (pakan untuk DOC)
b. Grower (pakan untukayam usia pertumbuhan)
c. Finisher (ayam menjelang dijual)
a.
Starter
Produk
pakan ternak yang dijual untuk keperluan peternak ayam
potong, dengan variasi produk sebagai starter, sedangkan pakan untuk periode awal pertumbuhan
sampai dengan ayam usia 10 hari, pakan dalam periode
ini mempunyai tingkat protein sangat tinggi mencapai 20% dengan biaya
produksi relative lebih tinggi dibandingkan
dengan kebutuhan grower dan finisher.
b.
Grower
Pakan untuk periode pertumbuhan antara10 hari sampai
25 hari
dengan kadar protein lebih rendah dibandingkan dengan para periode starter.
c.
Finisher
Pakan untuk periode akhir antara 26 hari sampai 38 hari dengan
kadar protein lebih rendah dibandingkan dengan
para periode grower, pada periode ini pakan berukuran
lebih besar.
C.
Kelayakan
1. Kapasitas tahun pertama 5 ton per hari dan dinaikan
secara periodik
2. Rol 3 tahun
3. IRR61%
4. NPV : 6.663.461.000,-
2.3.2. Penetapan Harga Jual
Harga pakan ternak secara umum relatif stabil
berada dalam kisaran Rp. 5.000 di tingkat peternak. Harga pakan juga tidak
terlalu terpengaruh oleh harga bahan baku jagung yang sangat fluktuatif, dengan
demikian maka margin keuntungan pembuatan pakan akan sangat ditentukan oleh
manajemen stok bahan baku pakan terutama jagung.
Penentuan harga dalam profil ini mengacu pada
harga pakan unggas pada awal tahun 2009, yaitu :
1. Jenis Pakan Keterangan
Penggunaan Harga/ Kg (Rp)
·
Starter DOC sampai dengan satu minggu 5.150
·
Grower Ayam dalam mass pertumbuhan 5.050
·
Finisher Ayam mendekati usia panen (sekitar 5.000 38
hari)
Biaya produksi pakan sangat ditentukan oleh
harga jagung, sebagai komponen utama pakan ternak (60%) di para pengumpul
jagung kering dengan kadar air sekitar 10% harganya Rp. 1.900 (harga ini
relatif fluktuasi) tergantung musim tanam, pada kondisi sangat baik, harga
jagung di tingkat petani dapat mencapai Rp. 2.900.
2.3.3. Strategi Pemasaran
Pola
pemasaran relasional, lebih dari sekedar personal selling, strategi ini
akan berpengaruh pada asumsi biaya modal selama 3 bulan, untuk mengantisipasi
adanya kemadekan:
a.
Segmentasi
1. Geografis
2. Skala usaha menengah
dan kecil
3. Kepemilikan modal
b. Targeting
1. Peternak kecil
2. Peternak menengah yang mandiri
3. Berada di lokasi yang berdekatan dengan
pabrik
c. Positioning
Pakan murah berkualitas
d. Marketing Mix
1. Produk untuk broiler
2. Harga lebih murah dibandingkan produk sejenis
3. Distribusi langsung ke peternak
4. Pola penjualan yang dioptimalkan adala h personal
selling
5. Promosi dilakukan bersamaan dengan panen
Terdapat
beberapa keunggulan investasi pakan ternak, yang sangat penting dipertimbangkan
oleh para calon investor, antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Pola pemasaran yang mudah bila terintegrasi dengan pengembangan
peternakan unggas
2.
Bisa terintegrasi dengan pengembangan pertanian
jagung clan peternakan unggas.
3.
Dapat dibuat dalam Skala kawasan dengan konsep cluster
4.
Mempunyai nilai tambah yang sangat besar bagi masyarakat sekitar,
bagi sektor terkait, clan terutama bagi peningkatan geliat
pertumbuhan ekonomi kawasan.
5.
Produk yang dihasilkan dapat lebih murah dibandingkan para
pesaing.
Secara umum investasi pakan ternak menguntungkan
setara langsung bagi pemodal, maupun memberikan maslahat bagi stakeholders maupun
masyarakat sekitar.
2.3.4. Distribusi
a. Jumlah permintaan sangat tinggi mencapai sekitar
1500 ton per bulan.
b. Kompetisi
cukup tinggi, dengan pola pemasaran relasional,sehingga setiap perusahaan pakan
dapat membangun pelanggannya sendiri-sendiri.
c. Pola pemasaran langsung
kepada mitra binaan yang dipasok pakan pembayaran setelah panen.
Terkait dengan keterhubungan dengan pasar, maka
perusahaan dapat meniru pola pemasaran yang sudah berjalan dengan pola
kemitraan dengan para peternak, terutama peternak kecil yang selama ini sangat
tergantung dari pasokan pakan dari perusahaan besar. Upaya menekan biaya
produksi dapat dilakukan dengan melakukan manajemen pembelian dan pengelolaan
stok bahan baku utama dan tambahan, karena harga jagung sebagai bahan baku utama
cenderung fluktuatif sepanjang tahun. Bisnis yang direkomendasikan dalam profit
ini adalah bisnis pakan ternak skala kecil, terutama bila dibandingkan dengan
para pelaku pakan ternak saat ini yang kapasitas produksinya mencapai puluhan
ribu ton per bulan.
Untuk tahap permulaan direkomendasikan pabrik
pakan dengan kapasitas sampai dengan 300 ton per bulan, atau setara dengan kebutuhan
pakan ayam sekitar 80.000 ekor per periode, jumlah tersebut relatif moderat
mengingat beberapa distributor pakan di Kabupaten Garut yang telah menjual
dapat mencapai 700 ton per bulan', padahal di Kabupaten Garut terdapat beberapa
distributor pakan yang mempunyai omset tidak jauh berbeda.
Investasi pabrik pakan ternak, telah banyak
dinantikan oleh para pelaku usaha perunggasan, dengan harapan mereka menclapat
harga lebih murah, dengan kualitas pakan yang memenuhi standar dalam hal kadar
nutrisi clan tingkat days cernanya. Potensi ini belum banyak dilirik karena
kurang populer jika dibandingkan dengan investasi di bidang pariwisata dan tambang
yang setara kasat mata lebih mudah pengelolaannya, turn over nya relatif
lebih cepat, dan telah banyak contoh investasi yang berhasil di sektor
tersebut.
2.3.5. Proyeksi Permintaan
Kebutuhan pakan per ekor ternak unggas pedaging
dari DOC sampai panen (sekitar 38 hari) kurang lebih 3 Kg pakan. Dengan
demikian maka proyeksi permintaan dapat disesuaikan dengan proyeksi
pengembangan petenakan.
Dari
hasil survey lapangan, para peternak mandiri yang potensial dibangkitkan
kembali sekitar 98 orang, dengan rata-rata kepemilikan ayam 1000 ekor per orang
maka permintaan pakan per periode adalah sebanyak 98 X 1.000 X 3 Kg = 294 ton
per periode pemeliharaan atau kira setara dengan 5 ton pakan per hari.
BOLAVITA merupakan Agen Taruhan Terbesar dan Terlengkap di Indonesia. Agen yang menyediakan permainan yang sangat lengkap, yang bisa Anda coba daftar dan mainkan.
BalasHapusAgen BOLAVITA meyediakan permainan yang sangat lengkap, berikut permainan yang disediakan:
• Bola Tangkas (Tangkasnet, Tangkas88 dan Tangkas1)
• Casino Online (WM Casino, Green Dragon dan SBOBET Casino)
• Sabung Ayam (S128, SV388 dan Kungfu Chicken)
• Taruhan Bola (SBOBET, MAXBET/ICB Bet dan 368 Bet)
• Togel Online (KLIK4D dan ISIN4D)
• Games Virtual / Slot Games (Joker dan Play1628)
Dengan minimal deposit Rp 50.000 saja Anda sudah bisa mainkan permainan yang ada di atas ini..
Untuk pendaftaran nya saja GRATIS tidak dipungut biaya yaa!!! Bisa Anda daftar sendiri atau bisa dibantu oleh Customer Service BOLAVITA yang sedang bertugas yaa..
Jadi tidak perlu khawatir ^^ , tunggu apalagi? Daftar dan gabung sekarang juga di www.bolavita.ltd
Baca juga =
1. Daftar Sabung Ayam Cara S128 di BOLAVITA
2. Promo Promo BOLAVITA
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
WA : +62812-2222-995
BBM : BOLAVITA / D8C363CA
Wechat : Bolavita
Line : cs_bolavita
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Tips Mencari Gandengan Untuk Ayam Aduan
BalasHapusMelakukan Pijatan Kepada Ayam Sehabis Bertarung
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
BalasHapusPROMO FREECHIP SLOT ONLINE RP 50.000,- Bolavita
Menyambut Natal & Tahun Baru Tahun 2021. Agen Bolavita Bagi-Bagi Freechip Rp 50.000,- Untuk 100 User id Yang Klaim Pertama!
Anda bisa menikmati Bonus Freechip ini di Provider Vivoslot & Play1628 Yang Merupakan Penyedia Games Slot Online Populer Dengan Jackpot Besar Setiap Harinya.
Syarat & Ketentuan Freebet. Cek Link » https://bit.ly/33lU0cf
Atau Bisa Hubungi WA Angel Saja ya bosku :)
» Nomor WhatsApp : 0812-2222-995