Minggu, 03 Januari 2016

CONTOH PENULISAN SEMPRO USULAN PENELITIAN

Hallo teman-teman,,, karena saya masih pemula untuk bermain di blog jadi saya akan mencoba memberikan informasi mengenai  contoh penulisan makalah "SEMPRO" ...emmphhh kira kira Sempro itu apa yahhhh ?
Okke untuk teman-tman yang sudah tau (abaikan... abaikan.....abaikan) dan untuk yang belum tau SEMPRO adalah Seminar Proposal,, dimana disini saya akan memberikan contoh sempro Usulan Penelitian saya.....



 


PENGARUH PERLAKUAN PRETREATMENT DENGAN EM4 PADA FESES SAPI PERAH SEBAGAI SUBSTRAT BIOGAS TERHADAP KECERNAAN NITROGEN, KONSENTRASI TOTAL AMONIA NITROGEN DAN pH

S. Y. Saroh

Program S1 Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang
novihelsafinandia@gmail.com

      ABSTRAK     
          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan EM4 terhadap kualitas feses sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). Parameter yang diamati pada penelitian meliputi kecernaan nitrogen, konsentrasi total ammonia nitrogen dan pH. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah feses sapi perah, EM4, ammonia reagent kit serta larutan NaOH 4 % (w/w) sebagai penyerap CO2. Alat yang digunakan adalah satu buah rangkaian digester, selang teflon, karet penutup, malam, botol kaca dan tedlar gas bag, timbangan digital berjenis Electronic Price Computing Scale dan Electronic Kitchen Scale SF-400, pH meter (Hanna Instruments), thermo hygrometer, timbangan listrik, freezer, refrigerator, corong, sendok plastik dan gelas beaker. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan selama tiga hydraulic retention time (HRT). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu T1 digester tanpa penambahan EM4 dan T2 digester dengan penambahan EM4 1 % yang diencerkan dengan air. Data yang terkumpul didapatkan dari hasil pengukuran selama 75 hari.


Kata Kunci : Pretreatment, EM4, Kecernaan nitrogen, Ammonia nitrogen dan pH



LEMBAR PENGESAHAN
 
JUDUL           : PENGARUH PERLAKUAN PRETREATMENT DENGAN EM4 PADA FESES SAPI PERAH SEBAGAI SUBSTRAT BIOGAS TERHADAP KECERNAAN NITROGEN, KONSENTRASI TOTAL AMONIA NITROGEN DAN pH

NAMA            : SITI YUNI SAROH
NIM                : 23010112120011
FAKULTAS    : PETERNAKAN DAN PERTANIAN
PRODI            : S-1 PETERNAKAN


Mengetahui,
                 Dosen Pengampu                                                              Dosen Pembimbing

Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D                                           Sutaryo, S.Pt., M.P., Ph.D
       NIP. 198012072005011003                                                   NIP. 197501312002121002


JUDUL        : PENGARUH PERLAKUAN PRETREATMENT DENGAN EM4 PADA FESES SAPI PERAH SEBAGAI SUBSTRAT BIOGAS TERHADAP KECERNAAN NITROGEN, KONSENTRASI TOTAL AMONIA NITROGEN DAN pH
                                                                    
PENDAHULUAN
            Dunia peternakan merupakan salah satu penghasil biomassa yang berlimpah, antara lain limbah cair (urin) dan padat (kotoran) serta penghasil gas metan yang  cukup tinggi. Gas metan merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan  global dan perusakan ozon, dengan laju 1 % pertahun  dan  terus  meningkat (Suryahadi et al., 2002). Feses  ternak yang dibiarkan saja akan terbawa air meresap ke dalam tanah atau sungai yang kemudian mencemari air permukaan dan air tanah. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan lebih lanjut disertai penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, sehingga feses ternak yang berdampak pada pencemaran lingkungan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas (Simamora et al., 2006). Dilain pihak, produksi biogas dari digester biogas yang berbasis feses ternak rendah. Salah satu upaya meningkatkan produksi biogas dari feses sapi adalah dengan pretreatment feses sapi. Dewasa ini, perlakuan pretreatment menggunaan Effective Microorganisme 4 (EM4) substrat untuk meningkatkan produksi biogas belum banyak diketahui, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan terhadap feses sapi perah dengan melakukan pengujian kecernaan nitrogen, konsentrasi total ammonia nitrogen dan  pengukuran pH.

          Effective Microorganisme 4 ini adalah sebagai produk bakteri pengurai yang merupakan kumpulan bakteri hasil modifikasi yang telah diberikan tambahan nutrisi yang dapat membantu proses penguraian bahan – bahan organik. EM4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman, mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik, mempercepat proses pengomposan sampah atau kotoran hewan, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, serta menekan aktivitas serangan dari mikroorganisme patogen. EM4 terdiri dari bakteri  genus lactobacillus (bakteri penghasil asam laktat) dalam jumlah besar, serta dalam jumlah sedikit bakteri fotosintesis streptomyces  sp, dan ragi yang dikulturkan dalam medium cair pada pH 4,5. Mikroorganisme yang terdapat dalam larutan tersebut berjumlah 109/liter (Anthon dan Inneke, 2008).
          Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perlakuan pretreatment dengan penambahan EM4 pada feses sapi perah terhadap kecernaan nitrogen, konsentrasi total ammonia nitrogen dan pH. Sehingga dengan perlakuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecernaan pada feses sehingga produksi biogas pun meningkat.
          Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai acuan ilmu pengetahuan baru mengenai pengolahan limbah bagi peternak maupun industri peternakan agar dapat mengelola limbah yang dihasilkan dari ternak peliharaannya, sehingga dengan hasil penelitian ini diharapkan feses ternak yang mendapat perlakuan pretreatment dengan penambahan EM4 ini dapat meningkatkan produksi biogas dan dimanfaatkan ilmunya oleh peternak maupun masyarakat umum guna mengurangi pencegahan pencemaran lingkungan dan bisa menambah pendapatan bagi peternak itu sendiri.

MATERI DAN METODE
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2016. Lokasi penelitian pengujian kecernaan nitrogen, konsentrasi total ammonia nitrogen dan pH dilakukan di Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

1.             Materi Penelitian
Materi yang akan digunakan dalam penelitian adalah feses sapi peranakan friesian holstein (PFH) sebagai bahan utama dan air sebagai bahan pengencer pada bahan isian digester biogas. Selain itu, larutan NaOH 4 % (w/w) juga digunakan untuk menangkap CO2 dari gasyang dikeluarkan sehingga gas metan yang dihasilkan dapat diukur. Peralatan yang digunakan yaitu  2 unit rangkaian digester, rangkaian alat pengukur produksi  metan, oven, tanur, timbangan digital merk Electronic Price Computing Scale dan Electronic Kitchen Scale SF-40, timbangan analitik, freezer, refrigerator, dan gelas beaker.

2.             Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi prosedur penelitian, pengujian variabel dan analisis data. Tahap prosedur penelitian meliputi penyiapan materi, masa adaptasi dan penelitian utama. Tahap pengujian variabel yaitu berupa kecernaan nitrogen, konsentrasi total amoniak nitrogen dan pengukuran pH.

2.1.            Prosedur Penelitian
2.1.1.      Penyiapan Materi.
Penyiapan materi penelitian dilakukan untuk mempersiapkan bahan dan alat serta mengetahui data-data yang diperlukan dalam penelitian. Hal yang perlu dipersiapkan yaitu penyiapan starter serta penyiapan rangkaian digester biogas dan rangkaian alat pengukur produksi gas metan untuk menunjang kegiatan penelitian. Sebelum pembuatan stater dilakukan terlebih dahulu dilakukan koleksi feses, dalam hal ini menggunakan feses dari sapi perah. Feses yang digunakan dikumpulkan pada awal penelitian dan kemudian feses disimpan di freezer. Feses tersebut digunakan sebagai bahan baku substrat isian digester. Pembuatan starter dilakukan dengan mencampurkan feses sapi dan air dengan perbandingan 1:1. Perbandingan 1:1 pada campuran feses sapi dengan air merupakan perbandingan yang baik untuk menghasilkan produksi gas yang optimal (Retnaningsih, 2009). Kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sehingga bersifat homogen kemudian disimpan dalam kondisi anaerob. Starter tersebut  didiamkan  selama 3 minggu.
Tahap selanjutnya yaitu penyiapan rangkaian digester biogas yang dilakukan dengan cara mempersiapkan dua unit biogas model digester continuous feeding. Kemudian, dua unit rangkaian digester biogas model digester continuous feeding dirangkai. Satu unit digester biogas terdiri dari tabung pencerna kapasitas 7000 ml yang terbuat dari stainless steel yang berfungsi untuk tempat bahan isian, selang teflon, keran plastik, rangkaian kayu penyangga, bak penampung air dan pompa air.

2.1.2.      Masa adaptasi.
Masa adaptasi dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian utama, adaptasi  dilakukan selama 3 minggu. Hari pertama digester diisi dengan 5600 ml starter, selanjutnya kedua digester setiap hari dilakukan pengeluaran slurry dan pengisian ulang substrat. Substrat yang dimasukkan  yaitu berupa feses sapi perah yang dicairkan dengan air dengan perbandingan 1:1. Banyaknya  substrat yang dimasukkan yaitu 224 g, berdasarkan volume digester aktif (5600 ml) dibagi dengan 1 kali Hydraulic Retention Time (HRT) yaitu 25 hari. Pengukuran produksi metan dilakukan pada 5 hari terakhir periode adaptasi, apabila produksi metan telah stabil maka penelitian utama dapat dilakukan.

2.1.3.      Penelitian utama.
Dalam penelitian, perlakuan yang diberikan pada bahan yaitu (T1) tidak dilakukan penambahan EM4 dan (T2) dilakukan penambahan EM4. Penambahan EM4 dilakukan sebanyak 1% dari jumlah feses yang digunakan dengan pengenceran air. Penelitian utama dilakukan dengan digester tersebut diisi secara kontinyu yang dilakukan setiap hari. Slurry dikeluarkan dari digester sesuai dengan banyaknya substrat baik itu substrat feses campur air (FA) maupun substrat feses campur EM4 (FEM4) sebanyak 1%, yang dimasukkan dalam digester yaitu 224 g. Pembuatan substrat untuk bahan isian digester dilakukan kurang lebih 1-2 minggu sekali, kemudian dilakukan penyimpanan dalam refrigerator. Selanjutnya melakukan pengamatan  terhadap nilai pH, pengujian kecernaan nitrogen dengan pengambilan sampel dari substrat awal dan slurry yang dikeluarkan dan mengambil sampel pengujian konsentrasi total amoniak nitrogen (TAN)  yang dilakukan setiap satu minggu sekali.

2.2.       Variabel Penelitian
Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi kecernaan nitrogen, total amoniak nitrogen dan nilai pH.

2.2.1.      Kecernaan Nitrogen. Kecernaan nitrogen diperoleh dari hasil analisis nitrogen total pada sustrat dan slurry menggunakan metode Kjeldhal yang dilakukan di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Analisis nitrogen untuk mengetahui kandungan nitrogen dalam bahan sehingga dapat menjadi dasar acuan akan nitrogen yang tersedia dan kecernaan nitrogen yang terjadi selama pembentukan biogas. Kadar nitrogen yang diperoleh dari substrat dan slurry kemudian dihitung kecernaannya.
Rumus Kecernaan Nitrogen
Nitrogen substrat – nitrogen slurry   x 100%
Nitrogen substrat
2.2.2.      Konsentrasi Total Amonia Nitrogen. Analisis konsentrasi total ammonia nitrogen dilakukan  di Laboratorium Manajemen Sumber Daya Perairan Ilmu Perikan dan Kelautan, Universitas Diponegoro. Prosedur yang dilakukan yaitu alat dan bahan yang digunakan dipersiapkan, sampel slurry dicairkan menggunakan aquades sebanyak 5000 kali. Setelah itu, sampel yang telah dicairkan dimasukkan kedalam botol kaca sebanyak 10 ml yang telah dibersihkan dengan menggunakan sampel yang akan digunakan, kemudian menyiapkan botol lain untuk dimasukkan 10 ml aquades yang digunakan sebagai blanko. Setelah itu, memasukkan ammonia salicylate reagent 26532-99 ke dalam botol kaca yang sudah berisi sampel kemudian mengocoknya dan didiamkan selama 3 menit, kemudian memasukkan reagent ammonia yang kedua berupa ammonia cyanurate reagent 26531-99 dan didiamkan selama 15 menit. Setelah itu, memasukkan botol kaca kedalam spektrofotometer untuk dibaca gelombangnya, setelah muncul angka kemudian mengalikannya dengan 5000 sebagai hasil dari total ammonia yang terkandung dalam slurry tersebut.

2.2.3.      Nilai pH. Pengukuran nilai pH slurry dilakukan dengan menggunakan alat pH meter (Hanna Instrument). Pengukuran pH dilakukan langsung pada slurry dengan pH meter dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu.

2.3.       Analisi Data
Data yang terkumpul didapatkan dari hasil pengukuran selama 75 hari. Data yang terkumpul meliputi kecernaan nitrogen, total amoniak nitrogen dan nilai pH substrat di analisis menggunakan metode uji t dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji t dilakukan untuk membandingkan hasil dari kedua digester antara penambahan EM4 dan tanpa penambahan EM4. Pengujian dilakukan untuk menguji keasaman rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen. Hubungan antara produksi biogas dengan parameter yang dianalisis menggunakan korelasi dengan aplikasi Microcoft Office Exel. Kriteria kekuatan hubungan korelasi ditentukan dengan pedoman Sarwono (2011) yang ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Kekuatan Hunbungan Korelasi
Interval Korelasi
Hubungan Variabel
0
Tidak ada korelasi
0,00-0,25
Korelasi Sangat Lemah
0,25-0,50
Korelasi Cukup
0,50-0,75
Korelasi Kuat
0,75-0,99
Korelasi Sangat Kuat
1
Korelasi Sempurna
Sumber : Sarwono, 2011.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linier dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, makan kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya) (Sarwono, 2011).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Sudjana (2002) yaitu:

H0 : µ1 = µ2
            Artinya perlakuan pretreatment dengan penambahan EM4 dalam pembuatan biogas tidak berpengaruh terhadap variabel penelitian yang diamati.
H1 : µ1 ≠ µ2
            Artinya perlakuan pretreatment dengan penambahan EM4 dalam pembuatan biogas berpengaruh terhadap variabel penelitian yang diamati.
Kriteria pengujian :
-ttabel <t hit<ttabel,H0 diterima dan H1 ditolak
thitung>ttabel atau thitung <-ttebel, H1 diterima dan H0 ditolak
ttabeldidapat dari table taraf signifikansi nilai t dengan t(1-½α) nilai α = 5% dan α = 1% sedang db = n1 + n2-2

 DAFTAR PUSTAKA
Anthon dan Inneke. 2008. Pembuatan Biogas dari Ampas Tahu.  Laporan Penelitian. FakultaS Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang. (Skripsi).
Fauziyah, A N. 1996. Pemanfaatan Limbah Industri Kertas (Biosludge) untuk Pembuatan Biogas.Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi).
Munazah,  A.R., S. Prayatni. 2008. Penyisihan  Organik  Melalui  Dua  Tahap Pengolahan  Dengan  Modifikasi  ABR  Dan  Constructedwetland  Pada Industri Rumah Tangga. Jurnal Teknologi Lingkungan, 4 (4) 93-100.
Sarwono, J. 2011. Mengenal SPSS 20: Aplikasi Riset Eksperimental. Jakarta, Elex Media Komputindo.
Simamora, S., Salundik, Sri Wahyuni., Surajudin, 2006. Membuat Biogas. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito Bandung, Bandung.
Suryahadi, Nugraha A.R ., Bey A, dan Boer R. 2002. Laju Konversi Metan dan Faktor  Emisi  Metan pada Kerbau yang Diberi Ragi Tape Lokal yang Berbeda Kadarnya yang Mengandung Saccharomyces cereviseae. Ringkasan Seminar  Program Pascasarjana IPB. Bogor.


 OKK teman -teman semoga tulisan saya ini bermanfaat buat teman-teman yang lagi butuh referensi untuk menulis SEMPRO ......jangan lupa kasih halaman di kanan atas halaman yahhh........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar