Selasa, 12 Januari 2016
Minggu, 10 Januari 2016
WAWASAN EDUKASI BUDIDAYA BUAYA
Buaya Muara, Si Kanibal yang Diburu
Tubuhnya
yang multi khasiat membuat buaya muara jadi incaran pemburu liar. Tak
hanya kulitnya yang laku ribuan dolar. Daging, jeroan dan tangkurnya pun
ludes diperebutkan pedagang obat kuat. Membuat si kanibal ini semakin
sulit ditemui.
“Kau tahu kenapa istriku semakin lengket
saja meski sudah punya anak 6 ?”, tanya seorang sahabat suatu ketika.
Saya hendak menggelengkan kepala ketika tiba-tiba terlintas suplemen
obat kuat yang iklannya sering muncul di teve.
“Bukan, bukan itu rahasianya. Tapi ini,” katanya sambil mengeluarkan sebotol kecil cairan yang mengandung daging putih.
Rupanya itu tangkur buaya, yang
didapatnya dari seorang teman di Kalimantan Timur tempo hari. Harganya,
dua juta rupiah. Wow, saya menggelengkan kepala, takjub mendengar
bagaimana dia menjaga kelelakiannya di umurnya yang belum genap 40 tahun
itu.
Tangkur hanyalah satu dari sekian bagian
tubuh buaya yang berkhasiat obat. Kalau mampir ke Taman Wisata Buaya
(TWB) ‘Borneo’ di Balikpapan, akan kita lihat berbagai bagian tubuh
buaya dijual bebas. Mulai dari tangkur, empedu, jantung, minyak buaya,
bahkan sate dan daging buaya juga ada.
Harganya bervariasi. Satu kg daging buaya
misalnya, dijual Rp 25.000.Sementara 5 tusuk sate buaya hanya Rp 2.500.
Satu plastik kecil pil empedu buaya harganya Rp. 5.000, sebotol kecil
minyak dan air sari buaya Rp. 15.000, sama dengan harga sebutir telur
buaya. Yang paling mahal tentu saja tangkurnya. Tangkur yang berasal
dari buaya berumur 15 tahun bisa mencapai Rp 3 juta, sementara yang
lebih murah, Rp 300.000, milik buaya berumur 3 tahun atau lebih muda.
Semua barang dijual bebas dan pembeli mendapat bonus lembar kertas
berisi khasiat masing-masing organ buaya tadi.
“Ini tempat penangkaran buaya yang resmi,
jadi kami boleh menjualnya sebagai salah satu usaha menghidupi tempat
ini,” kilah Yanto, penjaga TWB yang sudah setahun bekerja di sana.
Ada lebih 500 ekor buaya dipelihara di
penangkaran yang dikelola CV Surya Raya ini. Dalam seminggu, pihak TWB
harus menyediakan minimal 2,3 ton bangkai ayam untuk memberi makan
mereka. Karena sulit mengandalkan penjualan karcis masuk yang hanya Rp
1.500 per-orang, maka pihak TWB menjual organ hewan peliharaannya agar
bisa bertahan. Apalagi masih ada 10 karyawan yang harus dibayar upahnya
setiap bulan.
Ironis memang, mengingat selain Taman
Nasional, Suaka Margasatwa dan Kebun Binatang, ijin memelihara buaya
hanya diberikan ke tempat penangkaran resmi. Rupanya, hal ini juga
dilakukan oleh puluhan penangkaran satwa liar di Indonesia.
Buaya yang hidup di Indonesia adalah jenis buaya muara (Crocodylus porosus).
Hewan ini biasa dijumpai di sungai-sungai besar, terutama sekitar muara
sungai, rawa-rawa, dan perairan sepanjang hutan mangrove yang berair
payau. Tak jarang dia muncul di laut, dan menyebrangi perairan antar
pulau. Bahkan, buaya dewasa mampu mengarungi lautan hingga lebih 1000
km.
Buaya memang suka air. Bahkan dia lebih
banyak menghabiskan waktunya di air ketimbang di darat. Dia juga suka
berendam di dalam lumpur. Rupanya semua ini dilakukan untuk menjaga
temperatur tubuhnya agar selalu berada pada 30-32 derajad celcius, yang
merupakan suhu optimal untuk mencerna makanan, beraktivitas, dan
mempertahankan wilayah perburuannya. Baru di malam hari, buaya keluar
untuk mencari mangsa.
Buaya ditemui di daerah yang menyediakan
cukup makanan dan lokasinya enak untuk bersarang. Biasanya, dekat dengan
kawasan pemukiman manusia. Walau karnivora ganas, buaya takkan
menyerang manusia jika tidak terpaksa. Misalnya, jika pasokan makanannya
berkurang akibat rusaknya hutan mangrove dan rawa-rawa tempatnya hidup.
Perilakunya sehari-hari amat dipengaruhi oleh sejumlah isyarat yang tak
kentara, seperti perubahan sikap tubuh dan suara berfrekuensi rendah.
Hewan ini memang tidak seagresif dan seganas seperti hewan besar lainnya
yang suka saling menyerang, melukai, lalu membunuh.
Populasi buaya berkurang drastis seiring
bertambahnya populasi penduduk. Di Indonesia, selain kebun binatang dan
penangkaran resmi, sulit menemukan buaya pada habitat aslinya.
Sungai-sungai besar di Sulawesi yang dulu dikenal keganasannya karena
banyak mengandung buaya, kini pun sepi dari hewan berdarah dingin satu
ini. Bahkan di kawasan Rawa Aopa, rawa-rawa seluas puluhan ribu ha di
Sulawesi Tenggara, buaya mulai menghilang, kecuali di saat banjir.
Sementara di Kalimantan Timur, sesekali buaya muncul dan menyerang
nelayan di muara Sungai Sangkima, Sangatta.
Bangsa reptilia ini berkembang biak
dengan bertelur. Setelah musim kawin yang jatuh pada bulan
September-Oktober, buaya betina mulai membuat sarang untuk bertelur.
Sarangnya berupa gundukan rumput dan ranting tumbuhan. Pembuatan sarang
dan pengeraman telur biasanya dilakukan di musim hujan, antara
November-Maret.
Sekali bertelur, si betina mampu
menghasilkan 40-60 butir dalam waktu satu jam, tergantung umur dan
ukurannya. Telur-telur ini diletakkan di tanah, meski dekat dengan air,
agar terhindar dari banjir. Air menjadi musuh utama telur buaya,
karena menghalangi pasokan oksigen yang membuat embrio di dalamnya akan
mati. Telur buaya juga tak tahan pada suhu di atas 34 derajad Celcius
dan menjadi mangsa empuk iguana, babi, dan manusia yang memang doyan
telur.
Sebutir telur buaya beratnya mencapai 113
gram dengan ukuran 80 mm x 50 mm. Setelah dierami selama beberapa jam,
embrio akan memecahkan dinding telur, membentuk sebuah noktah putih di
cangkangnya. Setelah beberapa minggu, sebuah pita akan tumbuh dan
menutupi seluruh telur, untuk melindungi embrio yang sedang tumbuh.
Untuk menentukan jenis kelamin embrio di
dalam telur digunakan patokan suhu. Buaya jantan memiliki suhu sekitar
31,6 derajad celcius, sementara yang betina suhunya lebih rendah atau
tinggi. Selama mengerami telurnya, induk buaya selalu berada di dekat
sarang. Dia akan mengawasi dan mempertahankan telur-telurnya dari bahaya
yang mengancam.
Setelah dierami selama 80 hari, telur pun
menetas. Sebelum menetas, bayi buaya akan mengeluarkan suara yang
membuat induknya mulai menggali dan membuka sarang.
Sang induk lalu membawa telur-telur itu
dengan mulutnya ke dalam air, dan perlahan-lahan membuka telur yang
belum menetas. Maka keluarlah bayi seberat 72 gram dengan panjang 29 cm.
Selama beberapa bulan, anak-anak buaya akan terus berada dekat dengan
induknya, tak jauh-jauh dari sarang, dan saling berkomunikasi lewat
suara akustik.
Di habitat aslinya, hanya sedikit buaya
yang bertahan hidup. Maklum, hanya seperlima telur buaya yang menetas,
dan kurang dari 1 persennya menjadi buaya dewasa. Mereka habis dimangsa
oleh burung dan ikan, namun terutama oleh buaya dewasa. Penangkaran
buaya merupakan upaya melindungi dan mempertahankan populasi hewan ini
agar tidak punah.
Buaya yang baru menetas memiliki
persediaan kuning telur yang cukup, yang membuatnya bertahan selama
beberapa hari. Setelah itu bayi buaya mulai memangsa hewan kecil seperti
serangga, udang-udangan, arthropoda, dan anak ikan. Setelah agak besar
dia makan katak, reptil lainnya, burung, dan mamalia kecil. Buaya dewasa
makan apa saja, mulai anjing, burung, buaya lainnya, reptil yang besar,
hewan peliharaan, ternak, bahkan manusia. Mereka juga makan bangkai,
yang mampu dibauinya dari jarak jauh, bahkan ketika tidak berada di air.
Anak buaya tidak suka makan bangkai. Namun, ususnya dipenuhi bangkai
yang belum sempat dicernanya.
Sejak lahir, gigi buaya amat tajam dan
sudah bisa digunakan untuk mencerna. Gigi ini dirancang untuk memegang
ketimbang memotong. Rahangnya amat kuat, digunakan untuk mempertahankan
dan menghancurkan mangsanya meskipun bertubuh lebih besar. Tubuh
mangsanya kerap dibuat hancur berkeping-keping karena ceklikan kepala
buaya, atau pelintiran tubuhnya.
Buaya mengunyah makanannya di atas air
agar paru-parunya tidak kebanjiran dan membuatnya tenggelam. Katup
langit-langit mulutnya yang berdaging di belakang kerongkongan,
berfungsi mencegah masuknya air ke paru-paru tatkala kepala buaya masuk
ke air.
Saat berburu, buaya menunggu mangsanya di
dekat air, lalu menyergapnya begitu masuk air. Jika mangsanya lebih
besar, buaya akan membuntutinya terlebih dulu sebelum menyerang. Banyak
hewan terlambat menyadari kalau dijadikan mangsa hingga berada di mulut
buaya .
Setelah memangsa, buaya menelan batu dan
kerikil untuk membantu proses pencernaan. Dia menghancurkan makanan
lewat jalan menggelindingkan gerinda di perut. Batu juga berfungsi
sebagai pemberat yang penting untuk mempertahankan daya apung.
Si pejantan siap kawin saat panjangnya
mencapai 3,3 m atau berumur 16 tahun. Sementara yang betina panjangnya
2,3 m atau berumur antara 12-14 tahun. Namun, buaya yang sengaja
ditangkap dan dipelihara seperti di penangkaran, menjadi dewasa lebih
cepat karena makannya lebih teratur.
Buaya terbesar yang pernah ditemukan
memiliki panjang 7 m dengan berat lebih 1 ton. Seperti manusia, hewan
ini bisa mencapai umur 70 tahun, bahkan lebih 100 tahun. Umur buaya bisa
diketahui dari pertumbuhan lingkaran seperti cincin di tulang tubuhnya.
Hewan ini memang terus tumbuh. Hanya, pertumbuhannya melambat saat
menua.
Meskipun tidak agresif, buaya ditakuti
karena kerap diberitakan memangsa manusia. Padahal, jika dibandingkan
manusia yang tewas karena kecelakaan kendaraan bermotor, angka manusia
yang tewas dimangsa buaya amatlah kecil. Untuk itu, ada beberapa hal
yang perlu diwaspadai jika berada di daerah dekat kawasan buaya.
Misalnya, jangan berenang, mencuci ikan di pinggir sungai yang
ditengarai ada buayanya. Juga jangan menambatkan tali binatang seperti
anjing, kerbau, sapi, dekat dengan sumber air. Yang terbaik adalah
menghindari daerah buaya biasa bersarang. Dan waspadai musim hujan,
karena serangan buaya biasa terjadi di musim hujan, ketika lingkungan
tempatnya mencari makan dan hidup menjadi asin.
Sabtu, 09 Januari 2016
Kamis, 07 Januari 2016
SUKA DAN DUKA menjadi pacar TNI
Punya pacar yang berprofesi sebagai abdi negara itu memang membanggakan. Bekerja dengan dedikasi yang tinggi untuk melayani negara dan rakyat bukanlah sebuah pekerjaan yang main-main. Sebagai seorang abdi negara, tentu dia harus mau menomorduakan kepentingan ribadinya demi kepentingan negara.
Salah satu pembaca Hipwee, Siti Yuni Saroh, ingin berbagi tentang suka dukanya menjalani hubungan dengan seorang abdi negara, tepatnya seorang TNI. Ternyata tak hanya prajurit TNI saja lho yang tugasnya selalu berjuang, tetapi para pacar TNI juga selalu berjuang untuk menjalani cinta dengan anggota TNI. Seperti apa suka dukanya menjalani hubungan cinta dengan seorang TNI?
1. Nggak cuma seorang prajurit TNI aja yang harus punya mental baja. Pacarnya juga harus punya mental baja ngejalanin LDR!
Menjalani komitmen cinta dengan seorang TNI itu berarti harus siap
dengan segala konsekuensi yang nggak mudah. Salah satunya adalah harus
rela dan siap menjalani LDR. Kapan pun kamu harus siap ditinggal kekasihmu
untuk mengemban tugas ke luar daerah selama berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun.
2.Namanya juga LDR-an, kamu udah akrab banget sama yang namanya rindu setengah mati
Namanya juga lagi LDR dan ditinggal jauh dalam waktu yang gak sebentar, rasa rindu yang memuncak itu pasti sering terjadi. Kalau pun kamu tinggal satu kota dengan tempat dinasnya, belum tentu kamu dan dia bisa bertemu sewaktu-waktu.Tak setiap hari atau setiap minggu dia mendapatkan jatah libur atau pesiar dari kesatuannya, ditambah lagi kalau ternyata lagi dapat tugaspiket atau kegiatan militer yang lain.
Kebayang ‘kan gimana rindunya bertemu dengan dengan kekasih hati? Tapi yakin deh, semua rindu bakal terbalas saat pasanganmu dapat jatah cuti. Tapi kalau pasanganmu nggak dapet cuti gimana? Ya, kamu cuma bisa lihatin foto-foto, paling pol Skype-an. Rasanya pengen teriak:
“Culik adek ke barak, Bang.. culik adek sekarang juga, Bang!”
3. Siapa sih yang nggak bangga punya pacar seorang abdi negara? Tapi rasa bangga itu datang beriringan dengan rasa khawatir dan cemas
Pacaran sama abdi negara itu campur-campur rasanya. Antara bangga tapi juga penuh rasa cemas. Bangga karena perawakannya yang gagah dan sikapnya yang berwibawa, dan bisa dipastikan juga kita bakal aman bersama mereka.Tapi disamping itu ada konsekuensinya juga, kita bakal merasa cemas dan khawatir dengan keadaan dia, kesehatannya dia, dan kadang banyak cerita menyedihkan yang mereka sembunyikan sama kita, hanya untuk tidak ingin membuat kita cemas.
Terlebih kalau mereka dikirim tugas ke daerah konflik dalam jangka waktu yang gak sebentar. Karena waktu dan bahkan nyawa mereka sudah ‘dikontrak’oleh negara.
4. “Kesabaran” adalah amunisi utama dalam menjalankan misi mempertahankan hubungan asmaramu dengannya
Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang abdi negara adalah
kesabaran. Sabar menunggu kekasih yang sedang bertugas diluar sana, sabar
menunggu datangnya hari pertemuan, sabar menanti sms atau telpon, dan
harus sabar kalau tiap rindu melanda cuma bisa guling-guling sambil
melukin fotonya aja.
Seorang abdi negara nggak mudah memegang alat
komunikasi, apalagi abdi negara yang baru masuk dan sedang masa
pendidikan. Mau tak mau kamu harus siap sedia stok sabar yang segunung,
karena hanya kesabaranlah yang bisa membuatmu bertahan menjalani
hubungan dengannya.
5.Tapi, di balik pilunya menjalani hubungan LDR, kamu dan dia bisa jadi lebih fokus dalam menjalani karir masing-masing
Untuk kalian yang sedang atau akan menjalani hubungan dengan abdi
negara yang tinggalnya jauh disana dan jarang banget ketemuan, nggak
perlu galau berkelanjutan. Ada keuntungan yang bisa kalian dapatkan dari
menjalinhubungan LDR kok!
Kamu dan diabisa lebih fokus dan total
dengankarir masing-masing. Kamu tak harus repot-repot membagi waktu
antara pekerjaan dan urusan percintaan. Selain itu kamu dan diapun jadi
bisa lebih fokus dalam mengumpulkan pundi-pundi modal untuk melanjutkan
ke hubungan yang lebih serius. Kalau sama-sama berhasil, kalian juga
‘kan yang akan menikmati hasilnya.
6. Selain hari gajian, hari libur adalah hari yang paling membahagiakan bagi dirimu dan dirinya
Hari libur adalah hari spesial yang paling dinanti-nanti. Di hari
inilah kamu bisa melepas rindu sepuas-puasnya dengan kekasihmu. Saking
jarang banget jalan dan berkomunikasi di hari-hari biasa, saat ketemu
atau berkomunikasi di hari dia libur, kamu merasa seperti sepasang
kekasih yang baru sajajadian dan dimabuk asmara.
Seorang abdi
negara yang baru masuk dan sedang menjalani masa pendidikan, untuk bisa
memegang ponsel aja harus nunggu hari Minggu (mayoritas), dan itupun
kalau pasanganmu beserta rekan sekompinya tidak melakukan kesalahan.
Kalau mereka berbuat kesalahan, dia tetap tidak bisa mengambil
ponselnya. Kalau udah begini, cukup bertemu dalam do’a aja deh… :’)
7. Kalau TNI dituntut untuk berjuang membela negara, kamu sebagai pacarnya dituntut untuk memperjuangkan kesetiaanmu
Ini nih, godaan yang paling mainstream dialami oleh para pasangan
LDR. Jangan coba-coba dengan yang satu ini kalau kamu nggak mau hubungan
kalian kandas di tengah jalan. Sekali lagi, menjalani hubungan dengan
seorang TNI itu harus sabar, dan jika kamu tergoda untuk selingkuh, itu
artinya kamu tidak punya kesabaran dalam menjalani hubungan ini.
Walaupun
berat menjalaninya, tapi bagaimanapun juga kesetiaan adalah harga mati
dalam sebuah hubungan. Jangan lelah untuk selalu mengingatkan diri
sendiri bahwapasanganmu disana tidak untuk bersenang-senang, mereka
hidup memeras keringan dan banting tulangdi barak (asrama) demi masa
depan kalian berdua juga.
8. Masa-masa cuti adalah masa-masa terindah sepanjang perjalanan cintamu dengannya
Setelah sekian lama tinggal di barak, latihan di hutan, lari-lari, hujan-hujanan, panas-panasan. Di masa cuti inilahmereka bisa pulang, melepas rindu dengan orang tua, sanak saudara, merasakan kembali nikmatnya masakan ibu, dan melepas rindu dengan pasangannya yang terkasih.
Tapi sayangnya, jatah cuti yang diberikan hanya selama2
minggu! Nah, karena itulah luangin dan manfaatin waktu sebaik mungkin
deh dengan pasanganmu di saat mereka cuti. Jarang-jarang loh mereka bisa
libur panjang begini!
9. Kamu adalah sumber semangat baginya. Memberinya dukungan dan semangat adalah tugasmu
Tugas dan latihan yang mereka lakukan lebih sering berhubungan dengan
kegiatan fisik, jadi tak heran pada saat menghubungimu mereka terdengar
seperti kecapaian.Saat dia menelepon adalah saatnya buatmu untuk
memberinya dukungan dan semangat. Karena dengan cara sepert itulah yang
bisa meringankan bebanmu dan dirinya. Yakin deh, dia pun jadilebih giat
lagi latihan nembaknya, hehe…
10. Saling berbagi cerita dengannya adalah hal yang penting buatmu dan dia. Kalian bisa saling meringankan beban dan menguatkan pundak
Karena hubunganmu dengannya terbatas oleh jarak dan waktu, setiap kali ada kesempatan untuk bertemu dan berkomunikasi, pasti akan jadi momen yangspesial dan berharga. Setiap obrolan yang terjadi akan lebih terasa bermakna dan berkualitas.
Meski tak intens berkomunikasi,
tak membuatmu menjadi merasa tertutup padanya, tapi justru
sebaliknya.Kamu dan dia malah jadi lebih terbuka satu sama lain. Kalian
saling berbagi cerita tentang apa yang telah dialami. Dengan
begitu,siapa tau diabisa membantu meringankan beban, memberimu semangat
untuk menyelesaikan kewajiban, dan menasehatimu.
11. Banyak orang yang menyindir memujimu karena kamu mampu bertahan menjalani hubungan yang pelik seperti ini
Teman: “Eh, pacarmu kuliah dimana?”
Kamu: “Dia kerja, bro”
Teman: “Kerja dimana?”
Kamu: “Di seluruh pelosok tanah air. Bahkan kadag dia ke luar negeri *sambilkibasrambut
Teman: “Hah? Kok bisa?”
Kamu: “Iyalah, diakan TNI” *Bangga sambil sikap hormat
Teman: “Yaelah, bilang aja kalo LDR-an. Jarang ketemu dong? Ciyan… Hebat ya kamu, bisa pacaran jarak jauh gitu. Cantik-cantik kok ditinggalin terus. Sini pacaran sama abang aja. haha…”
Kamu: (hanya bisa bergeming dan menatap nanar ke angkasa.)
12. Walaupundia tak bisa selalu hadir di sampingmu, setiap pertemuan akan selalu jadi momen yang sangat romantis buat kalian berdua
Dibalik kekurangannya yang tak bisa ada buatmu setiap kali kamu membutuhkannya, percayalah dia tak akan membuatmu kecewa. Dia akan membayar lunas itu semua. Saat dia ada untukmu, dia akanmemperlakukanmu dengan romantis. Keromantisan yang ditawarkannya pun akan terasa lebih istimewa, karena kamu tidak bisa mendapatkannya setiap saat.
13. Rasa nyaman dan aman adalah garansi utama yang dia berikan padamu. Negara aja dilindungi, apalagi kamu?
Ini nih yang paling kamu suka dalam menjalin hubungna dengan seorang
TNI. Seberat apapun, dia akan melakukan apapun demi membela negara
tercinta, kebayangkan gimana rasanya kalau kamu bisa menjalin hubungan
dengannya? Rasa aman dan nyaman adalah garansi untama yang bakal kamu
dapatkan. Gak bakal ada deh yang berani macam-macam sama kamu. Negara
aja dilindungi mati-matian, apalagi kamu? (katanya siii gituuu,,,, tapi kayaknya abang gua lebihh cinta bangetttt sama gua).......
Langganan:
Postingan (Atom)