Minggu, 10 Januari 2016

WAWASAN EDUKASI BUDIDAYA BUAYA

Buaya Muara, Si Kanibal yang Diburu


Tubuhnya yang multi khasiat membuat buaya muara jadi incaran pemburu liar. Tak hanya kulitnya yang laku ribuan dolar. Daging, jeroan dan tangkurnya pun ludes diperebutkan pedagang obat kuat. Membuat si kanibal ini semakin sulit ditemui.


“Kau tahu kenapa istriku semakin lengket saja meski sudah punya anak 6 ?”, tanya seorang sahabat suatu ketika. Saya hendak menggelengkan kepala ketika tiba-tiba terlintas suplemen obat kuat yang iklannya sering muncul di teve.


“Bukan, bukan itu rahasianya. Tapi ini,” katanya sambil mengeluarkan sebotol kecil cairan yang mengandung daging putih.
Rupanya itu tangkur buaya, yang didapatnya dari seorang teman di Kalimantan Timur tempo hari. Harganya, dua juta rupiah. Wow, saya menggelengkan kepala, takjub mendengar bagaimana dia menjaga kelelakiannya di umurnya yang belum genap 40 tahun itu.


Tangkur hanyalah satu dari sekian bagian tubuh buaya yang berkhasiat obat. Kalau mampir ke Taman Wisata Buaya (TWB) ‘Borneo’ di Balikpapan, akan kita lihat berbagai bagian tubuh buaya dijual bebas. Mulai dari tangkur, empedu, jantung, minyak buaya, bahkan sate dan daging buaya juga ada.
Harganya bervariasi. Satu kg daging buaya misalnya, dijual Rp 25.000.Sementara 5 tusuk sate buaya hanya Rp 2.500. Satu plastik kecil pil empedu buaya harganya Rp. 5.000, sebotol kecil minyak dan air sari buaya Rp. 15.000, sama dengan harga sebutir telur buaya. Yang paling mahal tentu saja tangkurnya. Tangkur yang berasal dari buaya berumur 15 tahun bisa mencapai Rp 3 juta, sementara yang lebih murah, Rp 300.000, milik buaya berumur 3 tahun atau lebih muda. Semua barang dijual bebas dan pembeli mendapat bonus lembar kertas berisi khasiat masing-masing organ buaya tadi.
sumber gb: batbitunikblogspot.com
“Ini tempat penangkaran buaya yang resmi, jadi kami boleh menjualnya sebagai salah satu usaha menghidupi tempat ini,” kilah Yanto, penjaga TWB yang sudah setahun bekerja di sana.


Ada lebih 500 ekor buaya dipelihara di penangkaran yang dikelola CV Surya Raya ini. Dalam seminggu, pihak TWB harus menyediakan minimal 2,3 ton bangkai ayam untuk memberi makan mereka. Karena sulit mengandalkan penjualan karcis masuk yang hanya Rp 1.500 per-orang, maka pihak TWB menjual organ hewan peliharaannya agar bisa bertahan. Apalagi masih ada 10 karyawan yang harus dibayar upahnya setiap bulan.


Ironis memang, mengingat selain Taman Nasional, Suaka Margasatwa dan Kebun Binatang, ijin memelihara buaya hanya diberikan ke tempat penangkaran resmi. Rupanya, hal ini juga dilakukan oleh puluhan penangkaran satwa liar di Indonesia.
Buaya yang hidup di Indonesia adalah jenis buaya muara (Crocodylus porosus). Hewan ini biasa dijumpai di sungai-sungai besar, terutama sekitar muara sungai, rawa-rawa, dan perairan sepanjang hutan mangrove yang berair payau. Tak jarang dia muncul di laut, dan menyebrangi perairan antar pulau. Bahkan, buaya dewasa mampu mengarungi lautan hingga lebih 1000 km.
Buaya memang suka air. Bahkan dia lebih banyak menghabiskan waktunya di air ketimbang di darat. Dia juga suka berendam di dalam lumpur. Rupanya semua ini dilakukan  untuk menjaga temperatur  tubuhnya agar selalu berada pada 30-32 derajad celcius, yang merupakan suhu optimal untuk mencerna makanan, beraktivitas, dan mempertahankan wilayah perburuannya. Baru di malam hari, buaya keluar untuk mencari mangsa.


Buaya ditemui di daerah yang menyediakan cukup makanan dan lokasinya enak untuk bersarang. Biasanya, dekat dengan kawasan pemukiman manusia. Walau karnivora ganas, buaya takkan menyerang manusia jika tidak terpaksa. Misalnya, jika pasokan makanannya berkurang akibat rusaknya hutan mangrove dan rawa-rawa tempatnya hidup. Perilakunya sehari-hari amat dipengaruhi oleh sejumlah isyarat yang tak kentara, seperti perubahan sikap tubuh dan suara berfrekuensi rendah. Hewan ini memang tidak seagresif dan seganas seperti hewan besar lainnya yang suka saling menyerang, melukai, lalu membunuh.

Populasi buaya berkurang drastis seiring bertambahnya populasi penduduk. Di Indonesia, selain kebun binatang dan penangkaran resmi, sulit menemukan buaya pada habitat aslinya. Sungai-sungai besar di Sulawesi yang dulu dikenal keganasannya karena banyak mengandung buaya, kini pun sepi dari hewan berdarah dingin satu ini. Bahkan di  kawasan Rawa Aopa, rawa-rawa seluas puluhan ribu ha di Sulawesi Tenggara, buaya mulai menghilang, kecuali di saat banjir. Sementara di Kalimantan Timur, sesekali buaya muncul dan menyerang nelayan di muara Sungai Sangkima, Sangatta.

Bangsa reptilia ini berkembang biak dengan bertelur. Setelah musim kawin yang jatuh pada bulan September-Oktober, buaya betina mulai membuat sarang untuk bertelur. Sarangnya berupa gundukan rumput dan  ranting tumbuhan. Pembuatan sarang dan pengeraman telur biasanya dilakukan di musim hujan, antara November-Maret.

Sekali bertelur, si betina mampu menghasilkan 40-60 butir dalam waktu satu jam, tergantung  umur dan ukurannya.  Telur-telur ini diletakkan di tanah, meski dekat dengan air, agar terhindar dari  banjir. Air menjadi musuh utama telur buaya, karena menghalangi pasokan oksigen yang membuat embrio di dalamnya akan mati. Telur buaya juga tak tahan pada suhu di atas 34 derajad Celcius dan menjadi mangsa empuk iguana, babi, dan manusia yang memang doyan telur.
Sebutir telur buaya beratnya mencapai 113 gram dengan ukuran 80 mm x 50 mm. Setelah dierami selama beberapa jam, embrio akan memecahkan dinding telur, membentuk sebuah noktah putih di cangkangnya. Setelah beberapa minggu, sebuah pita akan tumbuh dan menutupi seluruh telur, untuk melindungi embrio yang sedang tumbuh.

Untuk menentukan jenis kelamin embrio di dalam telur digunakan patokan suhu. Buaya jantan memiliki suhu sekitar 31,6 derajad celcius, sementara yang betina suhunya lebih rendah atau tinggi. Selama mengerami telurnya, induk buaya selalu berada di dekat sarang. Dia akan mengawasi dan mempertahankan telur-telurnya dari bahaya yang mengancam.
Setelah dierami selama 80 hari, telur pun menetas. Sebelum menetas, bayi buaya akan mengeluarkan suara yang membuat induknya mulai menggali dan membuka sarang.
Sang induk lalu membawa telur-telur itu dengan mulutnya ke dalam air, dan perlahan-lahan membuka telur yang belum menetas. Maka keluarlah bayi seberat 72 gram dengan panjang 29 cm. Selama beberapa bulan, anak-anak buaya akan terus berada dekat dengan induknya, tak jauh-jauh dari sarang, dan saling berkomunikasi lewat suara akustik.

Di habitat aslinya, hanya sedikit buaya yang bertahan hidup. Maklum, hanya seperlima  telur buaya yang menetas, dan kurang dari 1 persennya menjadi buaya dewasa. Mereka habis dimangsa oleh burung dan ikan, namun terutama oleh buaya dewasa. Penangkaran buaya merupakan upaya melindungi dan mempertahankan populasi hewan ini agar tidak punah.


Buaya yang baru menetas memiliki persediaan kuning telur yang cukup, yang membuatnya bertahan selama beberapa hari. Setelah itu bayi buaya mulai memangsa hewan kecil seperti serangga, udang-udangan, arthropoda, dan anak ikan. Setelah agak besar dia makan katak, reptil lainnya, burung, dan mamalia kecil. Buaya dewasa makan apa saja, mulai anjing, burung, buaya lainnya, reptil yang besar, hewan peliharaan, ternak, bahkan manusia. Mereka juga makan bangkai, yang mampu dibauinya dari jarak jauh, bahkan ketika tidak berada di air. Anak buaya tidak suka makan bangkai. Namun,  ususnya dipenuhi bangkai yang belum sempat dicernanya.
Sejak lahir, gigi buaya amat tajam dan sudah bisa digunakan untuk mencerna. Gigi ini dirancang untuk memegang ketimbang memotong. Rahangnya amat kuat, digunakan untuk mempertahankan dan menghancurkan mangsanya meskipun bertubuh lebih besar. Tubuh mangsanya kerap dibuat hancur berkeping-keping karena ceklikan kepala buaya, atau pelintiran tubuhnya.

Buaya mengunyah makanannya di atas air agar paru-parunya tidak kebanjiran dan membuatnya tenggelam. Katup langit-langit mulutnya yang berdaging di belakang kerongkongan, berfungsi mencegah masuknya air ke paru-paru tatkala kepala buaya masuk ke air.
Saat berburu, buaya menunggu mangsanya di dekat air, lalu menyergapnya  begitu masuk air. Jika mangsanya lebih besar, buaya akan membuntutinya terlebih dulu sebelum menyerang. Banyak hewan terlambat menyadari kalau dijadikan mangsa hingga berada di mulut buaya .
Setelah memangsa, buaya menelan batu dan kerikil untuk membantu proses pencernaan. Dia menghancurkan makanan lewat jalan menggelindingkan gerinda di perut. Batu juga berfungsi sebagai pemberat yang penting untuk mempertahankan daya apung.


Si pejantan siap kawin saat panjangnya mencapai 3,3 m atau berumur 16 tahun. Sementara yang betina panjangnya 2,3 m atau berumur antara 12-14 tahun. Namun, buaya yang sengaja ditangkap dan dipelihara seperti di penangkaran, menjadi dewasa lebih cepat  karena makannya lebih teratur.
Buaya terbesar yang pernah ditemukan memiliki panjang 7 m dengan berat lebih 1 ton. Seperti manusia, hewan ini bisa mencapai umur 70 tahun, bahkan lebih 100 tahun. Umur buaya bisa diketahui dari pertumbuhan lingkaran seperti cincin di tulang tubuhnya. Hewan ini memang terus tumbuh. Hanya, pertumbuhannya melambat saat menua.


Meskipun tidak agresif, buaya ditakuti karena kerap diberitakan memangsa manusia. Padahal, jika dibandingkan manusia yang tewas karena kecelakaan kendaraan bermotor, angka manusia yang tewas dimangsa buaya amatlah kecil. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai jika berada di daerah dekat kawasan buaya. Misalnya, jangan berenang, mencuci ikan di pinggir sungai yang ditengarai ada buayanya. Juga jangan menambatkan tali binatang seperti anjing, kerbau, sapi, dekat dengan sumber air. Yang terbaik adalah menghindari daerah buaya biasa bersarang. Dan waspadai musim hujan, karena serangan buaya biasa terjadi di musim hujan, ketika lingkungan tempatnya mencari makan dan hidup menjadi asin.

Kamis, 07 Januari 2016

SUKA DAN DUKA menjadi pacar TNI

           Punya pacar yang berprofesi sebagai abdi negara itu memang membanggakan. Bekerja dengan dedikasi yang tinggi untuk melayani negara dan rakyat bukanlah sebuah pekerjaan yang main-main. Sebagai seorang abdi negara, tentu dia harus mau menomorduakan kepentingan ribadinya demi kepentingan negara.

            Salah satu pembaca Hipwee, Siti Yuni Saroh, ingin berbagi tentang suka dukanya menjalani hubungan dengan seorang abdi negara, tepatnya seorang TNI. Ternyata tak hanya prajurit TNI saja lho yang tugasnya selalu berjuang, tetapi para pacar TNI juga selalu berjuang untuk menjalani cinta dengan anggota TNI. Seperti apa suka dukanya menjalani hubungan cinta dengan seorang TNI?

1. Nggak cuma seorang prajurit TNI aja yang harus punya mental baja. Pacarnya juga harus punya mental baja ngejalanin LDR!

     Menjalani komitmen cinta dengan seorang TNI itu berarti harus siap dengan segala konsekuensi yang nggak mudah. Salah satunya adalah harus rela dan siap menjalani LDR. Kapan pun kamu harus siap ditinggal kekasihmu untuk mengemban tugas ke luar daerah selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

2.Namanya juga LDR-an, kamu udah akrab banget sama yang namanya rindu setengah mati

           Namanya juga lagi LDR dan ditinggal jauh dalam waktu yang gak sebentar, rasa rindu yang memuncak itu pasti sering terjadi. Kalau pun kamu tinggal satu kota dengan tempat dinasnya, belum tentu kamu dan dia bisa bertemu sewaktu-waktu.Tak setiap hari atau setiap minggu dia mendapatkan jatah libur atau pesiar dari kesatuannya, ditambah lagi kalau ternyata lagi dapat tugaspiket atau kegiatan militer yang lain.

           Kebayang ‘kan gimana rindunya bertemu dengan dengan kekasih hati? Tapi yakin deh, semua rindu bakal terbalas saat pasanganmu dapat jatah cuti. Tapi kalau pasanganmu nggak dapet cuti gimana? Ya, kamu cuma bisa lihatin foto-foto, paling pol Skype-an. Rasanya pengen teriak:

“Culik adek ke barak, Bang.. culik adek sekarang juga, Bang!”

3. Siapa sih yang nggak bangga punya pacar seorang abdi negara? Tapi rasa bangga itu datang beriringan dengan rasa khawatir dan cemas

       Pacaran sama abdi negara itu campur-campur rasanya. Antara bangga tapi juga penuh rasa cemas. Bangga karena perawakannya yang gagah dan sikapnya yang berwibawa, dan bisa dipastikan juga kita bakal aman bersama mereka.Tapi disamping itu ada konsekuensinya juga, kita bakal merasa cemas dan khawatir dengan keadaan dia, kesehatannya dia, dan kadang banyak cerita menyedihkan yang mereka sembunyikan sama kita, hanya untuk tidak ingin membuat kita cemas.

Terlebih kalau mereka dikirim tugas ke daerah konflik dalam jangka waktu yang gak sebentar. Karena waktu dan bahkan nyawa mereka sudah ‘dikontrak’oleh negara.

4. “Kesabaran” adalah amunisi utama dalam menjalankan misi mempertahankan hubungan asmaramu dengannya

 

      Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang abdi negara adalah kesabaran. Sabar menunggu kekasih yang sedang bertugas diluar sana, sabar menunggu datangnya hari pertemuan, sabar menanti sms atau telpon, dan harus sabar kalau tiap rindu melanda cuma bisa guling-guling sambil melukin fotonya aja.
           Seorang abdi negara nggak mudah memegang alat komunikasi, apalagi abdi negara yang baru masuk dan sedang masa pendidikan. Mau tak mau kamu harus siap sedia stok sabar yang segunung, karena hanya kesabaranlah yang bisa membuatmu bertahan menjalani hubungan dengannya.

5.Tapi, di balik pilunya menjalani hubungan LDR, kamu dan dia bisa jadi lebih fokus dalam menjalani karir masing-masing

 

      Untuk kalian yang sedang atau akan menjalani hubungan dengan abdi negara yang tinggalnya jauh disana dan jarang banget ketemuan, nggak perlu galau berkelanjutan. Ada keuntungan yang bisa kalian dapatkan dari menjalinhubungan LDR kok!
     Kamu dan diabisa lebih fokus dan total dengankarir masing-masing. Kamu tak harus repot-repot membagi waktu antara pekerjaan dan urusan percintaan. Selain itu kamu dan diapun jadi bisa lebih fokus dalam mengumpulkan pundi-pundi modal untuk melanjutkan ke hubungan yang lebih serius. Kalau sama-sama berhasil, kalian juga ‘kan yang akan menikmati hasilnya. 

6. Selain hari gajian, hari libur adalah hari yang paling membahagiakan bagi dirimu dan dirinya

         Hari libur adalah hari spesial yang paling dinanti-nanti. Di hari inilah kamu bisa melepas rindu sepuas-puasnya dengan kekasihmu. Saking jarang banget jalan dan berkomunikasi di hari-hari biasa, saat ketemu atau berkomunikasi di hari dia libur, kamu merasa seperti sepasang kekasih yang baru sajajadian dan dimabuk asmara.
          Seorang abdi negara yang baru masuk dan sedang menjalani masa pendidikan, untuk bisa memegang ponsel aja harus nunggu hari Minggu (mayoritas), dan itupun kalau pasanganmu beserta rekan sekompinya tidak melakukan kesalahan. Kalau mereka berbuat kesalahan, dia tetap tidak bisa mengambil ponselnya. Kalau udah begini, cukup bertemu dalam do’a aja deh… :’)

7. Kalau TNI dituntut untuk berjuang membela negara, kamu sebagai pacarnya dituntut untuk memperjuangkan kesetiaanmu


           Ini nih, godaan yang paling mainstream dialami oleh para pasangan LDR. Jangan coba-coba dengan yang satu ini kalau kamu nggak mau hubungan kalian kandas di tengah jalan. Sekali lagi, menjalani hubungan dengan seorang TNI itu harus sabar, dan jika kamu tergoda untuk selingkuh, itu artinya kamu tidak punya kesabaran dalam menjalani hubungan ini.
         Walaupun berat menjalaninya, tapi bagaimanapun juga kesetiaan adalah harga mati dalam sebuah hubungan. Jangan lelah untuk selalu mengingatkan diri sendiri bahwapasanganmu disana tidak untuk bersenang-senang, mereka hidup memeras keringan dan banting tulangdi barak (asrama) demi masa depan kalian berdua juga.

8. Masa-masa cuti adalah masa-masa terindah sepanjang perjalanan cintamu dengannya

 

   Setelah sekian lama tinggal di barak, latihan di hutan, lari-lari, hujan-hujanan, panas-panasan. Di masa cuti inilahmereka bisa pulang, melepas rindu dengan orang tua, sanak saudara, merasakan kembali nikmatnya masakan ibu, dan melepas rindu dengan pasangannya yang terkasih.

     Tapi sayangnya, jatah cuti yang diberikan hanya selama2 minggu! Nah, karena itulah luangin dan manfaatin waktu sebaik mungkin deh dengan pasanganmu di saat mereka cuti. Jarang-jarang loh mereka bisa libur panjang begini!

9. Kamu adalah sumber semangat baginya. Memberinya dukungan dan semangat adalah tugasmu

 

      Tugas dan latihan yang mereka lakukan lebih sering berhubungan dengan kegiatan fisik, jadi tak heran pada saat menghubungimu mereka terdengar seperti kecapaian.Saat dia menelepon adalah saatnya buatmu untuk memberinya dukungan dan semangat. Karena dengan cara sepert itulah yang bisa meringankan bebanmu dan dirinya. Yakin deh, dia pun jadilebih giat lagi latihan nembaknya, hehe…

10. Saling berbagi cerita dengannya adalah hal yang penting buatmu dan dia. Kalian bisa saling meringankan beban dan menguatkan pundak

 

Karena hubunganmu dengannya terbatas oleh jarak dan waktu, setiap kali ada kesempatan untuk bertemu dan berkomunikasi, pasti akan jadi momen yangspesial dan berharga. Setiap obrolan yang terjadi akan lebih terasa bermakna dan berkualitas.
          Meski tak intens berkomunikasi, tak membuatmu menjadi merasa tertutup padanya, tapi justru sebaliknya.Kamu dan dia malah jadi lebih terbuka satu sama lain. Kalian saling berbagi cerita tentang apa yang telah dialami. Dengan begitu,siapa tau diabisa membantu meringankan beban, memberimu semangat untuk menyelesaikan kewajiban, dan menasehatimu.

11. Banyak orang yang menyindir memujimu karena kamu mampu bertahan menjalani hubungan yang pelik seperti ini

 

Kadang ungkapan salut atau mengejek itu beda tipis. Saat menjalani hubungan dengan seorang abdi negara, beginilah kira-kira pertanyaan yang akan sering kamu dengar:
Teman: “Eh, pacarmu kuliah dimana?”
Kamu: “Dia kerja, bro”
Teman: “Kerja dimana?”
Kamu: “Di seluruh pelosok tanah air. Bahkan kadag dia ke luar negeri *sambilkibasrambut
Teman: “Hah? Kok bisa?”
Kamu: “Iyalah, diakan TNI” *Bangga sambil sikap hormat
Teman: “Yaelah, bilang aja kalo LDR-an. Jarang ketemu dong? Ciyan… Hebat ya kamu, bisa pacaran jarak jauh gitu. Cantik-cantik kok ditinggalin terus. Sini pacaran sama abang aja. haha…”
Kamu: (hanya bisa bergeming dan menatap nanar ke angkasa.)

12. Walaupundia tak bisa selalu hadir di sampingmu, setiap pertemuan akan selalu jadi momen yang sangat romantis buat kalian berdua

 Dibalik kekurangannya yang tak bisa ada buatmu setiap kali kamu membutuhkannya, percayalah dia tak akan membuatmu kecewa.     Dia akan membayar lunas itu semua. Saat dia ada untukmu, dia akanmemperlakukanmu dengan romantis. Keromantisan yang ditawarkannya pun akan terasa lebih istimewa, karena kamu tidak bisa mendapatkannya setiap saat.

13. Rasa nyaman dan aman adalah garansi utama yang dia berikan padamu. Negara aja dilindungi, apalagi kamu?

Ini nih yang paling kamu suka dalam menjalin hubungna dengan seorang TNI. Seberat apapun, dia akan melakukan apapun demi membela negara tercinta, kebayangkan gimana rasanya kalau kamu bisa menjalin hubungan dengannya? Rasa aman dan nyaman adalah garansi untama yang bakal kamu dapatkan. Gak bakal ada deh yang berani macam-macam sama kamu. Negara aja dilindungi mati-matian, apalagi kamu?  (katanya siii gituuu,,,, tapi kayaknya abang gua lebihh cinta bangetttt sama gua).......